Cinderella adalah seorang gadis yang
cantik jelita. Namun, dia kehilangan orang yang sangat dicintainya yaitu
ibunya. Ketika ayahnya menikah dan pergi meninggalkannya, hidupnya semakin
menderita. Dia selalu diperlakukan seperti pembantu oleh ibu dan saudara
tirinya.
Pada saat itu,
Sang Ratu mengadakan acara pesta dansa untuk mencari jodoh untuk Pangeran.
Cinderella ingin sekali pergi ke pesta itu, namun ibu dan saudara tirinya tidak
menijinkannya. Tapi dengan bantuan peri, Cinderella bisa pergi ke pesta itu
dengan syarat kembali ke rumah sebelum jam 12 malam karena setelah jam 12 malam
keajaiban itu akan hilang.
Setelah jam 12
malam, Cinderella meninggalkan istana. Namun, tanpa sengaja, dia meninggalkan
sepatu bot kesayangannya. Pangeran yang sudah jatuh hati padanya, mengadakan
sayembara barang siapa yang ukuran kakinya pas dengan sepatu bot istimewa
tersebut, akan menikah dengannya.
Ketika
Cinderella mencoba sepatu bot istimewa tersebut, ternyata cocok dan Cinderella
juga mempunyai pasangan sepatu bot yang lain. Pangeran pun langsung melamar
Cinderella. Setelah itu, Pangeran membawa Cinderella ke istana. Namun, cerita
itu belum selesai.
Ketika Sang
Pangeran membawa Cinderella ke istana . . . .
(Di arena
sudah ada Ratu dan Putri Irakus yang sedang duduk di kursi. Cinderella dan
Pangeran masuk ke arena)
Ratu : (berdiri
lalu menunjuk Cinderella) Siapa perempuan ini, Pangeran?
Pangeran : Ini adalah
wanita yang akan menjadi istriku.
Ratu : Kau yakin
memilih wanita seperti ini?
Pangeran : Ya, kami
sudah saling mencintai. (Cinderella dan Pangeran saling bertatap muka,
berpegangan tangan, dan tersenyum.)
Ratu : Apa? Kau
pilih perempuan seperti ini yang tampang pembantu? Apa kata Bu Nia?
Cinderella: Apa kata
dunia, Ratu.
Ratu : Ya. Itu
maksudku.
Pangeran: Walaupun
penampilannya seperti pembantu, tapi hatinya seperti emas 24 karat.
Ratu: Kau bilang
hatinya seperti emas karatan? Tapi Pangeran. Bunda sudah menemukan pasangan
yang cocok untukmu Pangeran. Dia adalah putri dari Kerajaan Jatuh Bangun.
Pangeran: Tapi Bunda .
. . .
Ratu: Dia adalah
wanita yang sangat cantik. Lagipula dia adalah wanita yang baik hati, tidak
sombong, dan rajin menabung. Apabila kerajaan kita bersatu dengan Kerajaan
Jatuh Bangun, akan menjadi kerajaan yang sangat besaaar.
Pangeran: Tapi aku sangat
mencintainya, Bunda.
Ratu : Tidak boleh!
Pokoknya kau harus menikah dengan Putri Irakus.
Pangeran : Hah? Irakus?
Nama yang aneh. Tapi aku tetap tidak mau.
Ratu : Harus mau!
Pangeran : Tidak mau!
Ratu : Pokoknya
harus!
Pangeran : Gak mau!
Ratu : Harus!
Pangeran : Mau. Eh tidak
mau!
Ratu : Dasar anak
durhaka kau!
Pangeran : Lho, kok jadi
kaya Malin Kundang?
Ratu: Kurang ajar
kau! Sudah membantah perintah orang tua! (Ratu hampir menampar Pangeran)
Raja : (masuk ke
arena) Stop..!! Ada apa ini? Siapa perempuan itu? (menunjuk Cinderella)
Pangeran : Ini adalah
calon istriku, Ayahanda.
Raja : Oh, ini calon
istrimu. Jadi perempuan ini yang memenangkan sayembara sepatu bot itu.(sambil
melirik sepatu bot yang dipakai Cinderella)
Pangeran : Iya,
Ayahanda. Dia bahkan mempunyai pasangan sepatu bot yang lainnya.
Ratu: Tapi aku
sudah menemukan jodoh buat Pangeran! Dia adalah putri dari Kerajaan Jatuh
Bangun.
Raja :Ya sudah. Itu
terserah Pangeran saja!
Ratu : Tapi, Raja.
Aku tidak setuju dengan keputusanmu. Masa Pangeran menikah sama pembantu
seperti itu. Jangan gila donk!
Raja : (berfikir
sejenak) Ya. Sudah. Bagaimana kalau kita adakan suatu kompetisi?
Putri Irakus : (berdiri)
Kompetisi seperti apa, Yang Mulia?
Raja : Kalau kau
menang dalam kompetisi itu, kau yang akan menikahi Pangeran. Kalau perempuan
itu yang menang, dia yang akan menikah dengan Pangeran. Ada yang tidak setuju
dengan kuputusanku?
Ratu : Lagi-lagi kau
memberikan keputusan yang aneh! Setelah kau dan Pangeran mengadakan sayembara
sepatu bot aneh itu!
Putri Irakus : Baiklah kalau
begitu, saya terima, Yang Mulia.
Ratu : Apa? Kau
terima tantangan aneh itu?(marah)
Putri Irakus : Sudahlah
Bibi. Saya bisa bersaing secara sportif.
Ratu : Apa?? Kau
panggil aku Bibi? Memangnya aku bibimu apa? (semakin marah)
Putri Irakus : Oh! Maksudku
Ibunda Ratu. Lagipula saya yakin saya bisa mengalahkan perempuan itu.
Cinderella : (mengacungkan
tangan)
Raja : Ada apa,
Nona? Kau tidak setuju dengan keputusanku?
Cinderella : Saya setuju
dengan keputusan Yang Mulia.
Raja : Lalu, kenapa
kau mengacungkan tangan?
Cinderella : Sebenarnya,
saya keberatan dipanggil dengan sebutan perempuan itu. Saya kan juga punya
nama.
Raja : Oh ya. Kau
belum memperkenalkan diri. Siapa namamu?
Cinderella : Namaku
Cinderella.
Ratu : Cinderella?
Gadis cerobong asap. Nama yang paling aneh yang pernah kudengar. Lihat dirimu!
Kau memang pantas mendapatkan nama itu!
Cinderella : Sebenarnya
itu cuma nama panggilanku saja. Nama itu diberikan oleh ibu dan saudara-saudara
tiriku yang selalu jahat padaku.
Ratu : Alaah! Pake
curhat segala!
Raja : Kalau begitu,
siapa nama aslimu?
Cinderella : Tapi, nama
asliku terlalu panjang.
Raja : Sebutkan saja
Cinderella : Nama asliku
adalah Mocu Claudia Abraba Bella Sintia Cornelius Protectus Alfonso Equil Da
Barbara Margaretha.
Putri Irakus: Tapi, namaku
juga tidak kalah panjangnya dengan Cinderella. Aku bisa menyebutkannya
sekarang.
Raja: Stop! Kenapa
kita jadi mempeributkan nama?
(semua
terdiam sejenak)
Raja: Bagaimana
denganmu, Pangeran? Kau setuju?
Pangeran: Apapun
keputusan Ayahanda, aku setuju.
Ratu: Apa? Kau
terima juga keputusan aneh itu? Sedangkan kau membantah perintahku?
Raja: Oke! Kalau
begitu, kompetisi dimulai besok pagi pukul 9.00 sampai dengan selesai.
Ratu: Tapi,
kompetisi seperti apa baginda?
Raja: Ada tiga
kompetisi yang akan digelar yaitu:
1). Kompetisi
memasak
2). Kompetisi
menjahit
3). Kompetisi
yang masih dirahasiakan
Kalian siap?
Cinderella
& P. Irakus : Siap, Yang Mulia.
Raja : Ya sudah. Ku
tunggu besok ya. Dah! (meninggalkan arena kemudian disusul dengan Â
Cinderella dan Pangeran sambil bergandengan tangan)
Ratu : Kita harus
menyusun rencana supaya Cinderella kalah dalam kompetisi itu.
Putri Irakus : Ya, I agree
with you.
Ratu : Sini, saya
bisikin.
Putri Irakus : Ih… Geli!
Ratu: Mau gak?
Putri Irakus : Iya, iya.
Putri Irakus: Itu ide
berlian!
Ratu: Brilian.
Putri Irakus : Ya. Itu
maksudku.
Ratu &
Putri Irakus : Ha ha ha ha
ha . . . .
(Ratu dan
Putri Irakus meninggalkan arena).
Keesokan
harinya . . . .
(Semua masuk
arena)
Raja: Kalian sudah
siap melaksanakan kompetisi pertama?
Cinderella
& P. Irakus : Ya iyalah . . . .
Raja : Pengawal!
Siapkan bahan & alat-alat masaknya!
Pengawal : Baik Baginda.
(Pengawal
menyiapkan alat-alat masak)
Raja : Kompetisi
pertama yaitu kompetisi memasak resmi dibuka. Tepuk tangan!
(Raja, Ratu,
dan Pangeran duduk di ruang makan, sementara Cinderella dan Putri Irakus sibuk
memasak.)
Raja : Kira-kira,
siapa yang akan menang?
Ratu : Pasti putri
Irakus yang akan menang.
Pangeran : Yakin banget
sih!
Ratu : Suka-suka gue
donk!
Raja : Sudah-sudah!
Jangan bertengkar! Lihat saja nanti!
Sementara itu
di dapur . . . .
Cinderella : Putri Irakus,
aku titip masakanku dulu ya. Aku mau ke belakang dulu.
Putri Irakus: Tenang saja!
Masakanmu aman kok!
Ternyata, Putri
Irakus mempunyai niat jahat. Dia menaburkan garam, gula, merica, vetsin, dan
mayones pada masakan Cinderella supaya rasa masakan Cinderella menjadi tidak
karuan. Namun, tanpa sengaja, putri Irakus lupa menaburkan garam ke masakannya
sendiri.
(Cinderella
masuk lagi ke dapur).
Cinderella : Terima kasih,
ya. Sudah menunggu masakanku.
Putri Irakus : Sama-sama. Oh
ya, tadi ada 3 ekor lalat hinggap di adonan masakanmu lho. Tapi, sudah kuusir
jauh-jauh.
Cinderella : Terima kasih
very much.
Setelah sekian
lama menunggu, akhirnya Cinderella dan putri Irakus telah selesai mamasak
masakan mereka. Akhirnya tiba penilaian masakan Cinderella dan Putri Irakus.
(Cinderella
dan Putri Irakus keluar dari dapur dan membawa masakan mereka masing masing ke
ruang makan)
Cinderella : Selamat
Menikmati, Yang Mulia.
Raja : Terima kasih.
(Mencicipi masakan Cinderella) Emm . . . . Masakanmu enak sekali. Coba
kau cicipi Pangeran!
Pangeran: Emm . . . .
Ini adalah masakan yang paling enak dari semua masakan yang pernah kucoba.
Putri Irakus : Tidak
mungkin! Masakanku jauh lebih enak. Kalau tidak percaya, cicipi saja!
(Semua
mencicipi masakan Putri Irakus)
Ratu : Dia benar!
Masakan Putri Irakus lebih enak daripada masakan Cinderella.(berpura-pura)
Raja : Istriku. Apa
kau mempunyai masalah dengan indera perasamu? Masakan ini sama sekali tidak ada
rasanya. Kau bilang masakan ini enak?
Pangeran : Iya. Ayahanda
benar. Masakan ini sama sekali tidak ada rasanya.
Ratu: Euh . . .
Raja: Baiklah.
Sudah kuputuskan. Bahwa pemenang dari kompetisi ini adalah . . . . Cinderella!!
Jadi, skor sementara 1-0 untuk Cinderella. Tepuk tangan untuk Cinderella!
Raja : Selamat ya
Cinderella.
Cinderella: Terima kasih.
Raja : Saya tunggu
kalian besok jam 9.00 pagi untuk kompetisi kedua yaitu kompetisi menjahit.
(Raja
meninggalkan arena. Kemudian disusul oleh Pangeran dan Cinderella)
Ratu : Irakus! Kamu
sengaja ya? Kenapa masakan Cinderella jadi enak sementara masakanmu sama sekali
tidak ada rasanya? (marah)
Putri Irakus : Ampun, Nyai
Ratu. Saya . . . .
Ratu: Apa?? Kau
panggil aku Nyai? Setelah kau menyebutku Bibi?(semakin marah)
Putri Irakus :Maksudku
Ibunda Ratu. Saya sudah memasukkan garam, gula, merica, vetsin, dan mayones
dalam adonan masakan Cinderella supaya masakan Cinderella tidak karuan. Tapi,
entah mengapa masakan Cinderella justru menjadi enak.
Ratu : Dasar tulol!
Itu sih sama dengan membantu membumbui masakan Cinderella! Harusnya kau
tambahkan cuka yang banyak atau kotoran unta dari Timur Tengah sekalian!
Putri Irakus : Maafkan saya,
Bibi. Eh, maksudku Ibunda Ratu.
Ratu : Ya, sudahlah.
Yang lalu biarlah berlalu. Jangan lagi ini terjadi. Sekarang, kita susun
rencana baru untuk kompetisi selanjutnya.
(Ratu dan
Putri Irakus meninggalkan arena dan pengawal datang membersihkan ruangan)
Keesokan
harinya . . . .
(semua masuk
ke arena)
Raja : Selamat pagi
semuanya! Apakah kalian siap mengikuti kompetisi kedua?
Cinderella
& Irakus : Ya, kami
siap.
Raja : Kompetisi
kedua yaitu kompetisi menjahit baju untuk Pangeran resmi dibuka. Tepuk tangan!
(semua tepuk tangan) Peraturannya sangat mudah. Kalian harus membuat
sebuah baju untuk Pangeran dalam waktu satu malam. Baju yang kalian buat harus
diserahkan besok pagi sebelum kompetisi ketiga dimulai. Kalian mengerti dengan
peraturannya?
Cinderella
& Irakus : Mengerti,
Yang Mulia.
Raja : Sekarang, kalian
bisa memulai pembuatan baju kalian.
Cinderella : Baiklah Yang
Mulia, kami berdua pamit sekarang.
(Cinderella
& Putri Irakus pergi meniggalkan arena disusul dengan Raja)
Malamnya,
Cinderella mulai menjahit.
(Cinderella
masuk membawa kain dan berpura-pura menjahit, kemudian pengawal masuk).
Pengawal : Nona
Cinderella. Anda dipanggil untuk menghadap Paduka Raja.
Cinderella : Oh, baiklah
kalau begitu.
(Cinderella
dan Pengawal meninggalkan arena, kemudian datang Putri Irakus)
Putri Irakus : (datang
lalu merobek pakaian buatan Cinderella) Dengan begini. Kau pasti kalah,
Cinderella. Ha ha ha ha! (meninggalkan arena, kemudian beberapa detik
kemudian Cinderella datang).
Cinderella : Tidak! Siapa
yang berani melakukan ini? (mengambil kain yang telah dirobek) Aduh,
pasti aku akan kalah dalam kompetisi kedua ini. Apa yang harus kulakukan? (menangis,
kemudian keluar arena)
Keesokan
harinya . . . .
(Raja,
Pangeran, Ratu, & Pengawal masuk)
Raja: Akhirnya tiba
saatnya untuk penentuan pemenang dari kompetisi kedua ini. Kepada Putri Irakus,
silahkan masuk dan memperlihatkan baju buatannya.
(Putri
Irakus masuk sambil memperlihatkan baju buatannya)
Putri Irakus : Ini Yang
Mulia. Ini adalah baju yang saya buat.
Raja: Cukup bagus.
Kalau boleh tahu, apa bahan yang kau pakai untuk membuat baju ini?
Putri Irakus : Baju ini
dibuat dari berbagai macam kulit. Kulit unta, kulit pisang, kulit domba, kulit
gajah, kulit cheetah, dan tak lupa juga ditambahkan dengan kulit kodok.
Pangeran : Wow! Unik
sekali!
Ratu : Tentu saja!
Siapa dulu yang membuatnya? Putri Irakus . . . .
Raja : Sekarang,
tiba giliran Cinderella. Cinderella, saatnya kau masuk dan membawa baju
buatanmu.
Satu jam
kemudian . . .
(Cinderella
tidak muncul-muncul)
Dua jam
kemudian . . . .
(Cinderella
tidak muncul juga)
Raja: Kemana sih
Cinderella itu? Kok belum muncul-muncul. Pengawal! Cari Cinderella!
Pengawal: Baik
(kemudian keluar arena)
Putri Irakus : Mungkin dia
belum menyelesaikan baju buatannya. Atau mungkin dia sama sekali tidak bisa
menjahit.
Raja : Tunggu dulu!
Pengawal kita kan sedang mencari dia. Pliss deh! Tunggu bentar donk ah!
Beberapa menit
kemudian . . . .
Cinderella : (datang
tergesa-gesa dan pengawal menyusul di belakang Cinderella) Yang Mulia,
maaf…saya terlambat.
Raja: Dari mana
saja kamu Cinderella? Kami sudah menunggu kamu, Cinderella.
Cinderella: Begini yang
mulia, seseorang telah merobek baju yang saya buat untuk Pangeran.
Ratu : Alaah! Paling
itu cuma alasan kamu saja.
Cinderella : Tidak! Semua
itu benar! Ini buktinya.
(menunjukan baju
robek ke raja dan kemudian ke penonton)
Ratu : Alah! Paling
kamu yang merobek baju itu.
Cinderella : Tidak! Itu
tidak benar! Sumpah!
Raja : Sudahlah!
Lagipula kita sudah bisa melihat siapa pemenangnya. Jadi skor sementara satu
sama.
(Putri
Irakus dan Ratu terlihat girang)
Cinderella : Tapi, Yang
Mulia . . . .
Pangeran : Sudahlah
Cinderella. (memegang pundak Cinderella) Yang lalu biarlah berlalu.
Jangan lagi ini terjadi. Nasi sudah menjadi bubur. Dan bubur tidak bisa menjadi
nasi lagi. Lagipula masih ada kompetisi ketiga. Jadi, kau masih punya
kesempatan untuk mengalahkan Irakus.
Putri Irakus : Oh ya! Tempo
hari, Yang Mulia bilang kompetisi ketiga masih dirahasiakan. Kalau begitu, apa
kompetisi ketiganya, Yang Mulia?
Raja : Kompetisi
yang ketiga adalah . . . . kompetisi mendandani pengawal kerajaan!
Semua : Hah?
Mendandani pengawal kerajaan?
Ratu : Tapi,
Baginda. Semua pegawai sakit cacar ayam, kecuali pengawal yang satu ini.
Raja : Oh, iya juga
ya. Dari Minggu kemarin mereka sakit yah. Berarti kurang satu orang lagi. (berfikir
sejenak lalu berkeliling melihat penonton lalu berbalik dan menunjuk narator)
Bagaimana kalau Narator saja yang jadi sukarelawannya?
Semua : Setuju!
Raja : Narator! Ayo
sini!
(Narator
menghampiri Raja)
Raja : Pengawal!
Siapkan kursi dan alat kecantikannya!
Pengawal : Baik, Yang
Mulia.
(Pengawal
menyiapkan kursi & alat kecantikan. Lalu Pengawal dan Narator duduk di
kursi)
Raja : Sekarang
kalian boleh memulai mendandani pengawal dan narator dan waktu kalian adalah
137,87 detik dari sekarang!
(Cinderella
dan Putri Irakus mendandani pengawal dan narator)
Ratu: Ayo! Cepat!
Cepat!
Putri Irakus : Iya! Iya!
Raja: Waktu habis!
(Cinderella
dan Putri Irakus berhenti mendandani Pengawal dan Narator)
Raja: (melihat-lihat
muka narator dan pengawal) Wow! Aku kan menyuruhmu mendandani pengawal ini
supaya cantik? Bukan menyulapnya menjadi seperti badut!
Putri Irakus: Ma . . .
maaf, Yang Mulia. Ini semua gara-gara Ratu yang mengesa-gesa saya mendandani
pengawal.
Ratu : Aeh-aeh!
Kenapa kau jadi menyalahkan Ratu?
Putri Irakus : Emang salah
Ratu kok!
Ratu : Salah gimana
maksud lho? Kok kamu jadi nyalahin Ratu sih? Dasar tidak tahu terima kasih! Aku
kan sudah membantumu untuk membuat Cinderella kalah! Lagipula, merobek baju itu
ideku! (terdiam sejenak) Ups…
Semua : Ooo…
Raja : Jadi, kalian
yang merobek baju Cinderella itu?
Ratu : Bukan aku!
Itu Putri Irakus! (menunjuk Putri Irakus)
Putri Irakus: Tapi itu kan
ide Ratu!
Raja : Sudah-sudah!
Jadi saya putuskan yang akan menikah dengan Pangeran adalah . . . . Cinderella!
Putri Irakus : Tidak!
(Pengawal
menyeret Putri Irakus pergi)
Ratu : Dengan sangat
berat hati, aku terima kau jadi menantuku, Cinderella.
Pangeran : Akhirnya kita
bisa bersatu, Cinderella.
Cinderella: Iya.
Pangeran.
(Ratu &
Raja meninggalkan arena)
Pangeran: Kita bisa
memulai hidup baru tanpa ada yang menggangu. Aku . . . .mencintaimu.
Cinderella: I love you
too.
Akhirnya,
setelah berbagai macam kompetisi dijalani, Cinderella dapat bersatu dengan
Pangeran. Mereka pun hidup bahagia selamanya . . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar