Perang
Dunia II
Perang Dunia II, atau Perang Dunia Kedua (biasa disingkat PDII) adalah konflik
militer global yang terjadi pada 1 September 1939 sampai 2 September 1945 yang melibatkan sebagian besar negara di dunia, termasuk semua
kekuatan-kekuatan besar yang dibagi menjadi dua aliansi militer yang
berlawanan: Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terbesar
sepanjang sejarah dengan lebih dari 100 juta personil.Dalam keadaan
"perang total," pihak yang terlibat mengerahkan seluruh bidang
ekonomi, industri, dan kemampuan ilmiah untuk melayani usaha perang, menghapus
perbedaan antara sipil dan sumber-sumber militer. Lebih dari tujuh puluh juta
orang, mayoritas warga sipil, tewas. Hal ini menjadikan Perang Dunia II sebagai
konflik paling mematikan dalam sejarah manusia.
Umumnya dapat dikatakan bahwa
peperangan dimulai saat Jerman menginvasi Polandia pada
tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat. Secara
resmi PD II berakhir ketika Jepang menandatangani dokumen Japanese Instrument of Surrender di atas kapal USS Missouri pada
tanggal 2 September 1945, 6 tahun setelah perang dimulai.
Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua tua; yaitu Afrika, Asia dan Eropa.Berikut adalah data pertempuran-pertempuran dan peristiwa penting
di setiap benua.
Asia dan Pasifik
1937: Perang
Sino-Jepang
Konflik perang mulai di Asia beberapa tahun sesudah
pertikaian di Eropa.Jepang telah menginvasi Cina pada tahun 1931, jauh sebelum PerangDunia II dimulai di
Eropa. Pada 1 Maret, Jepang menunjuk Henry Pu Yi menjadi kaisar
di Manchukuo, negara boneka bentukan Jepang diManchuria. Pada 1937, perang dimulai
ketika Jepang mengambil alih Manchuria.
Roosevelt menandatangani sebuah perintah eksekutif yang tidak
diterbitkan (rahasia) pada Mei 1940 yang
mengijinkan personel militer AS untuk mundur dari tugas sehingga mereka dapat
berpartisipasi dalam operasi terselubung di Cina sebagai "American
Volunteer Group" (AVG) (juga dikenal sebagai Harimau Terbang Chennault). Selama tujuh
bulan, kelompok Harimau Terbang berhasil menghancurkan sekitar 600 pesawat
Jepang, menenggelamkan sejumlah kapal Jepang, dan menghentikan invasi Jepang
terhadap Burma. Dengan adanya tindakan Amerika Serikatdan negara lainnya
yang memotong ekspor ke Jepang, maka Jepang merencanakan serangan terhadap Pearl Harbor pada 7 Desember 1941tanpa peringatan
deklarasi perang; sehingga mengakibatkan kerusakan parah pada Armada Pasifik Amerika. Hari
berikutnya, pasukan Jepangtiba di Hong Kong, yang kemudian
menyebabkan menyerahnya pasukan Inggris
pada Hari Natal di bulan itu.
1940: Jajahan
Perancis Vichy
Pada 1940, Jepang menduduki Indocina Perancis (kini Vietnam) sesuai persetujuan
dengan Pemerintahan Vichy meskipun secara
lokal terdapat kekuatan Pembebasan Perancis (Forces Françaises
Libres/FFL), dan bergabung dengan kekuatan Poros Jerman serta Italia. Aksi ini menguatkan
konflik Jepang dengan Amerika Serikat dan Britania Raya yang bereaksi dengan
memboikot kiriman minyak terhadap
Jepang.
Pada 7 Desember 1941, pesawat Jepang dikomandoi
oleh Laksamana Madya Chuichi Nagumo melaksanakan
serangan udara kejutan terhadap Pearl Harbor, pangkalan angkatan
laut AS terbesar di Pasifik.Pasukan Jepang menghadapi perlawanan kecil dan
menghancurkan pelabuhan tersebut.AS dengan segera mengumumkan perang terhadap
Jepang.
Bersamaan dengan serangan terhadap Pearl Harbor, Jepang juga
menyerang pangkalan udara AS di Filipina. Setelah serangan
ini, Jepang menginvasi Filipina dan koloni-koloni Inggris di Hong Kong, Malaya, Borneo dan Birma dengan maksud
selanjutnya menguasai ladang minyak Hindia Belanda. Seluruh wilayah ini
dan daerah yang lebih luas lagi, jatuh ke tangan Jepang dalam waktu beberapa
bulan saja.Markas Britania Raya di Singapura jugadikuasai, yang dianggap
oleh Churchill sebagai salah satu kekalahan dan sejarah yang paling
memalukan bagi Britania.
1942: Invasi
Hindia-Belanda
Penyerbuan ke Hindia Belanda diawali dengan
serangan Jepang ke Labuan, Brunei, Singapura, Semenanjung Malaya, Palembang, Tarakan danBalikpapan yang merupakan
daerah-daerah sumber minyak. Jepang sengaja mengambil taktik tersebut sebagai taktik gurita yang bertujuan
mengisolasi kekuatan Hindia Belanda dan Sekutunya yang tergabung dalam front
ABDA (America (Amerika Serikat), British (Inggris), Dutch (Belanda), Australia) yang berkedudukan
di Bandung. Serangan-serangan
itu mengakibatkan kehancuran pada armada laut ABDA khususnya Australia dan
Belanda.
Sejak peristiwa ini, Sekutu akhirnya memindahkan basis
pertahanannya ke Australia meskipun demikian Sekutu masih mempertahankan
beberapa kekuatannya di Hindia Belanda agar tidak membuat Hindia Belanda merasa
ditinggalkan dalam pertempuran ini.
Jepang mengadakan serangan laut besar-besaran ke Pulau Jawa pada bulan
Februari-Maret 1942 dimana terjadi Pertempuran Laut Jawa antara armada laut Jepang melawan
armada gabungan yang dipimpin oleh Laksamana Karel Doorman. Armada Gabungan
sekutu kalah dan Karel Doorman gugur.
Jepang menyerbu Batavia (Jakarta) yang akhirnya
dinyatakan sebagai kota terbuka, kemudian terus menembus Subang dan berhasil
menembus garis pertahanan Lembang-Ciater, kota Bandung yang menjadi
pusat pertahanan Sekutu-Hindia Belanda terancam. Sementara di front Jawa Timur,
tentara Jepang berhasil menyerang Surabaya sehingga
kekuatan Belanda ditarik sampai garis pertahanan Porong.
Terancamnya kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan dan
pengungsian membuat panglima Hindia Belanda Letnan Jendral Ter Poorten mengambil
inisiatif mengadakan perdamaian. Kemudian diadakannya perundingan antara
Tentara Jepang yang dipimpin oleh Jendral Hitoshi Imamura dengan pihak
Belanda yang diwakili Letnan Jendral Ter Poorten dan Gubernur Jendral jhr A.W.L. Tjarda van Starkenborgh
Stachouwer. Pada Awalnya Belanda bermaksud menyerahkan kota Bandung namun
tidak mengadakan kapitulasi atau penyerahan
kekuasaan Hindia Belanda kepada Pihak Jepang. Pada saat itu posisi Panglima
tertinggi angkatan perang Hindia Belanda tidak lagi berada pada Gubernur Jendral namun
diserahkan kepada Ter Poorten sehingga dilain waktu Belanda menganggap bahwa
kedudukan di Hindia Belanda masih tetap sah dilanjutkan. Namun setelah Jepang
mengancam akan mengebom kota Bandung akhirnya Jendral Ter Poorten setuju untuk
menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
1942: Laut Coral,
Port Moresby, Midway, Guadalcanal
Pada Mei 1942, serangan laut
terhadap Port Moresby, Papua Nugini digagalkan oleh
pasukan Sekutu dalam Perang Laut Coral.Kalau saja
penguasaan Port Moresby berhasil, Angkatan Laut Jepang dapat
juga menyerang Australia.Ini merupakan perlawanan pertama yang berhasil terhadap
rencana Jepang dan pertarungan laut pertama yang hanya menggunakan kapal induk. Sebulan kemudian
invasi Atol Midway dapat dicegah dengan terpecahnya pesan rahasia Jepang,
menyebabkan pemimpin Angkatan Laut AS mengetahui target berikut Jepang
yaitu Atol Midway. Pertempuran ini menyebabkan Jepang kehilangan empat kapal induk yang industri
Jepang tidak dapat menggantikannya, sementara Angkatan Laut AS kehilangan
satu kapal induk.Kemenangan besar buat AS ini menyebabkan Angkatan Laut
Jepang kini dalam posisi bertahan.
Pendaratan AS di
Pasifik, Agustus 1942-Agustus 1945
Namun, dalam bulan Juli penyerangan darat terhadap Port
Moresby dijalankan melalui Track Kokoda yang kasar. Di
sini pasukan Jepang bertemu dengan pasukan cadangan Australia, banyak dari
mereka masih muda dan tak terlatih, menjalankan aksi perang dengan keras kepala
menjaga garis belakang sampai tibanya pasukan reguler Australia dari aksi
di Afrika Utara, Yunani dan Timur Tengah.
Para pemimpin Sekutu telah setuju mengalahkan Nazi Jerman adalah
prioritas utama masuknya Amerika ke dalam perang.Namun pasukan AS dan Australia
mulai menyerang wilayah yang telah jatuh, mulai dari Pulau Guadalcanal, melawan tentara
Jepang yang getir dan bertahan kukuh.Pada 7 Agustus 1942 pulau tersebut
diserang oleh Amerika Serikat. Pada akhir Agustus dan awal
September, selagi perang berkecamuk di Guadalcanal, sebuah serangan amfibi
Jepang di timur New Guinea dihadapi oleh pasukan Australia dalam Teluk Milne, dan pasukan darat
Jepang menderita kekalahan meyakinkan yang pertama. Di Guadalcanal, pertahanan
Jepang runtuh pada Februari 1943.
Pasukan Australia and AS melancarkan kampanye yang panjang
untuk merebut kembali bagian yang diduduki oleh Pasukan Jepang diKepulauan Solomon, New Guinea
dan Hindia Belanda, dan mengalami beberapa perlawanan
paling sengit selama perang.Seluruh Kepulauan Solomon direbut kembali pada
tahun 1943, New Britain dan New Ireland pada tahun 1944. Pada saat Filipina sedang direbut
kembali pada akhir tahun 1944, Pertempuran Teluk
Leyte berkecamuk, yang disebut sebagai perang laut
terbesar sepanjang sejarah. Serangan besar terakhir di area Pasifik barat daya
adalah kampanye Borneo pertengahan
tahun 1945, yang ditujukan untuk mengucilkan sisa-sisa pasukan Jepang di Asia
Tenggara, dan menyelamatkan tawanan perang Sekutu.
Kapal selam dan
pesawat-pesawat Sekutu juga menyerang kapal dagang Jepang, yang menyebabkan
industri di Jepang kekurangan bahan baku. Bahan baku industri sendiri merupakan
salah satu alasan Jepang memulai perang di Asia. Keadaan ini semakin efektif
setelah Marinir AS merebut pulau-pulau yang lebih dekat ke kepulauan
Jepang.
Tentara Nasionalis Cina (Kuomintang) dibawah
pimpinan Chiang Kai-shek dan Tentara Komunis Cina dibawah Mao Zedong, keduanya sama-sama
menentang pendudukan Jepang terhadap Cina, tetapi tidak pernah benar-benar
bersekutu untuk melawan Jepang. Konflik kedua kekuatan ini telah lama terjadi
jauh sebelum Perang Dunia II dimulai, yang terus berlanjut, sampai batasan
tertentu selama perang, walaupun lebih tidak kelihatan.
Pasukan Jepang telah merebut sebagian dari Burma, memutuskan Jalan Burma yang digunakan
oleh Sekutu untuk memasok Tentara Nasionalis Cina.Hal ini menyebabkan Sekutu
harus menyusun suatu logistik udara berkelanjutan yang besar, yang lebih
dikenal sebagai "flying the Hump". Divisi-divisi
Cina yang dipimpin dan dilatih oleh AS, satu divisi Inggris, dan beberapa ribu
tentara AS, membersihkan Burma utara dari pasukan Jepang sehingga Jalan Ledo dapat dibangun
untuk menggantikan Jalan Burma. Lebih ke selatan, induk dari tentara Jepang
di kawasan perang ini berperang
sampai terhenti di perbatasan Burma-India oleh Tentara ke-14 Inggris yang dikenal
sebagai "Forgotten Army", yang dipimpin oleh Mayor Jendral Wingate yang kemudian
melancarkan serangan balik dan berhasil dengan taktik gerilyanya yang terkenal
dan bahkan dijadikan acuan bagi Tentara dan Pejuang Indonesia pada tahun
1945–1949. Setelah merebut kembali seluruh Burma, serangan direncanakan ke
semenanjung Malaya ketika perang berakhir.
1945: Iwo Jima,
Okinawa, bom atom, penyerahan Jepang
Surat penyerahan diri
Jepang kepada Sekutu
Perebutan pulau-pulau seperti Iwo Jima dan Okinawa oleh pasukan AS menyebabkan Kepulauan Jepang berada
dalam jangkauan serangan laut dan udara Sekutu. Di antara kota-kota lain, Tokyo dibom bakar
oleh Sekutu, dimana dalam penyerangan awal sendiri ada 90.000 orang tewas
akibat kebakaran hebat di seluruh kota. Jumlah korban yang tinggi ini
disebabkan oleh kondisi penduduk yang padat di sekitar sentra produksi dan
konstruksi kayu serta kertas pada rumah penduduk yang banyak terdapat di masa
itu. Tanggal 6 Agustus 1945, bomber B-29 "Enola Gay" yang dipiloti oleh
Kolonel Paul Tibbets, Jr.melepaskan satu bom atom Little Boy di Hiroshima, yang secara efektif
menghancurkan kota tersebut.
Pada tanggal 8 Agustus 1945, Uni Soviet
mendeklarasikan perang terhadap Jepang, seperti yang telah disetujui pada Konferensi Yalta, dan melancarkan
serangan besar terhadap Manchuria yang diduduki Jepang (Operasi Badai Agustus). Tanggal 9 Agustus 1945,pesawat bomber
jenis Boeing B-29 Superfortress "Bock's Car" yang
dipiloti oleh Mayor Charles Sweeney melepaskan satu
bom atom Fat Man di Nagasaki.
Kombinasi antara penggunaan bom atom dan keterlibatan baru
Uni Soviet dalam perang merupakan faktor besar penyebab menyerahnya Jepang,
walaupun sebenarnya Uni Soviet belum mengeluarkan deklarasi perang sampai
tanggal 8 Agustus 1945, setelah bom atom pertama dilepaskan. Jepang menyerah
tanpa syarat pada tanggal 14 Agustus 1945, menandatangani
surat penyerahan pada tanggal 2 September 1945 di atas
kapal USS Missouri di teluk Tokyo.
Afrika dan Timur Tengah
1940: Mesir dan
Somaliland
Pertempuran di Afrika Utara bermula pada 1940, ketika sejumlah
kecil pasukan Inggris di Mesir memukul balik
serangan pasukan Italia dari Libya yang bertujuan
untuk merebut Mesir terutama Terusan Suez yang vital.
Tentara Inggris, India, dan Australia melancarkan serangan balik dengan
sandi Operasi Kompas (Operation
Compass), yang terhenti pada 1941 ketika sebagian besar pasukan Persemakmuran (Commonwealth) dipindahkan ke
Yunani untuk mempertahankannya dari serangan Jerman. Tetapi pasukan Jerman yang
belakangan dikenal sebagai Korps Afrika di bawah
pimpinan Erwin Rommelmendarat di Libya, melanjutkan serangan terhadap Mesir.
1941: Suriah,
Lebanon, Korps Afrika merebut Tobruk
Pada Juni 1941 Angkatan Darat
Australia dan pasukan Sekutu menginvasi Suriah dan Lebanon, merebut Damaskus pada 17 Juni. Di Irak, terjadi
penggulingan kekuasaan atas pemerintah yang pro-Inggris oleh kelompok Rashid
Ali yang pro-Nazi. Pemberontakan didukung oleh Mufti Besar Yerusalem, Haji Amin
al-Husseini.Oleh karena merasa garis belakangnya terancam, Inggris mendatangkan
bala bantuan dari India dan menduduki Irak.Pemerintahan pro-Inggris kembali
berkuasa, sementara Rashid Ali dan Mufti Besar Yerusalem melarikan diri
ke Iran.Namun kemudian Inggris dan Uni Soviet menduduki Iran serta
menggulingkan shah Iran yang pro-Jerman. Kedua tokoh Arab yang pro-Nazi di atas
kemudian melarikan diri ke Eropa melalui Turki, di mana mereka kemudian bekerja
sama dengan Hitler untuk menyingkirkan orang Inggris dan orang Yahudi. Korps Afrika dibawah Rommel
melangkah maju dengan cepat ke arah timur, merebut kota pelabuhan Tobruk. Pasukan Australia
dan Inggris di kota tersebut berhasil bertahan hingga serangan Axis berhasil
merebut kota tersebut dan memaksa Divisi Ke-8 (Eighth Army) mundur ke
garis di El Alamein.
1942: Pertempuran El
Alamein Pertama dan Kedua
Crusader tank Britania
melewati Panzer IV Jerman yang terbakar di tengah gurun
Pertempuran El
Alamein Pertama terjadi di antara 1 Juli dan 27 Juli 1942.Pasukan Jerman sudah
maju ke yang titik pertahanan terakhir sebelum Alexandriadan Terusan Suez.Namun mereka telah
kehabisan suplai, dan pertahanan Inggris dan Persemakmuran menghentikan arah
mereka.
Pertempuran El
Alamein Kedua terjadi di antara 23 Oktober dan 3 November 1942 sesudah Bernard Montgomery menggantikan Claude Auchinleck sebagai
komandan Eighth Army. Rommel, panglima cemerlang Korps Afrika
Tentara Jerman, yang dikenal sebagai "Rubah Gurun", absen pada
pertempuran luar biasa ini, karena sedang berada dalam tahap penyembuhan
dari sakit kuning di Eropa. Montgomery tahu Rommel absen.Pasukan
Persemakmuran melancarkan serangan, dan meskipun mereka kehilangan lebih
banyak tank daripada Jerman
ketika memulai pertempuran, Montgomery memenangkan pertempuran ini.
Sekutu mempunyai keuntungan dengan dekatnya mereka ke suplai
mereka selama pertempuran.Lagipula, Rommel hanya mendapat sedikit atau bahkan
tak ada pertolongan kali ini dari Luftwaffe, yang sekarang lebih
ditugaskan dengan membela angkasa udara Eropa Barat dan melawan Uni Soviet
daripada menyediakan bantuan di Afrika Utara untuk Rommel.Setelah kekalahan
Jerman di El Alamein, Rommel membuat penarikan strategis yang cemerlang ke
Tunisia. Banyak sejarawan berpendapat bahwa berhasilnya Rommel pada penarikan
strategis Korps Afrika dari Mesir lebih mengesankan daripada kemenangannya yang
lebih awal, termasuk Tobruk, karena dia berhasil membuat seluruh pasukannya
kembali utuh, melawan keunggulan udara Sekutu dan pasukan Persemakmuran yang
sekarang diperkuat oleh pasukan AS.
Pasukan Sekutu
mendarat, dalam serangan bernama sandi Operasi Obor.
1942: Operasi Obor (Torch
Operation), Afrika Utara Perancis
Untuk melengkapi kemenangan ini, pada 8 November 1942 dilancarkanlah Operasi Obor (Operation
Torch) dibawah pimpinan Jendral Dwight Eisenhower. Tujuan utama
operasi ini adalah merebut kontrol terhadap Maroko dan Aljazair melalui
pendaratan simultan di Casablanca, Oran, dan Aljazair, yang dilanjutkan
beberapa hari kemudian dengan pendaratan di Bône, gerbang menuju Tunisia.
Pasukan lokal di bawah Perancis Vichy sempat melakukan
perlawanan terbatas, sebelum akhirnya bersedia bernegosiasi dan mengakhiri
perlawanan mereka.
1943: Kalahnya Korps
Afrika
Korps Afrika tidak mendapat suplai secara memadai akibat
dari hilangnya pengapalan suplai oleh Angkatan Laut dan Angkatan Udara Sekutu,
terutama Inggris, di Laut Tengah.Kekurangan persediaan ini dan tak adanya
dukungan udara, memusnahkan kesempatan untuk melancarkan serangan besar bagi
Jerman di Afrika.Pasukan Jerman dan Italia terjepit di antara pergerakan maju
pasukan Sekutu di Aljazair dan Libya.Pasukan Jerman yang sedang mundur terus
melakukan perlawanan sengit, dan Rommel mengalahkan pasukan AS pada Pertempuran
Kasserine Pass sebelum menyelesaikan pergerakan mundur strategisnya menuju
garis suplai Jerman. Dengan pasti, bergerak maju baik dari arah timur dan
barat, pasukan Sekutu akhirnya mengalahkan Korps Afrika Jerman pada 13 Mei 1943 dan menawan
250.000 tentara Axis.
Setelah jatuh ke tangan Sekutu, Afrika Utara dijadikan batu
loncatan untuk menyerang Sisilia pada 10 Juli 1943.Setelah merebut
Sisilia, pasukan Sekutu melancarkan serangan ke Italia pada 3 September 1943.Italia menyerah
pada 8 September 1943, tetapi pasukan Jerman terus bertahan melakukan perlawanan. Roma akhirnya dapat
direbut pada 5 Juni 1944.
Eropa dan Rusia (Uni Soviet)
1939: Invasi
Polandia, Invasi Finlandia
Salah satu foto bewarna Perang
Dunia II yang selamat dari 40 juta foto hitam putih lainnya.Tampak di
tengah-tengah Adolf Hitler.
Perang Dunia II mulai berkecamuk di Eropa dengan dimulainya serangan ke Polandia pada 1 September 1939 yang dilakukan
oleh Hitler dengan gerak
cepat yang dikenal dengan taktik Blitzkrieg, dengan memanfaatkan
musim panas yang menyebabkan perbatasan sungai dan rawa-rawa di wilayah
Polandia kering yang memudahkan gerak laju pasukan lapis baja Jerman serta
mengerahkan ratusan pembom tukik yang terkenal Ju-87 Stuka. Polandia yang
sebelumnya pernah menahan Uni Soviet di tahun
1920-an saat itu tidak memiliki kekuatan militer yang berarti. Kekurangan
pasukan lapis baja, kekurang siapan pasukan garis belakang dan koordinasinya
dan lemahnya Angkatan Udara Polandia menyebabkan Polandia sukar memberi
perlawanan meskipun masih memiliki 100 pesawat tempur namun jumlah itu tidak
berarti melawan Angkatan Udara Jerman "Luftwaffe". Perancis dan
kerajaan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman pada 3 September sebagai
komitment mereka terhadap Polandia pada pakta pertahanan Maret 1939.
Setelah mengalami kehancuran disana sini oleh pasukan Nazi, tiba tiba Polandia
dikejutkan oleh serangan Uni Soviet pada 17 September dari timur yang akhirnya
bertemu dengan Pasukan Jerman dan mengadakan garis demarkasi sesuai persetujuan
antara Menteri Luar Negeri keduanya, Ribentrop-Molotov. Akhirnya Polandia
menyerah kepada Nazi Jerman setelah kota Warsawa dihancurkan,
sementara sisa sisa pemimpin Polandia melarikan diri di antaranya keRumania. Sementara yang lain
ditahan baik oleh Uni Soviet maupun Nazi. Tentara Polandia terakhir dikalahkan
pada 6 Oktober.
Jatuhnya Polandia dan terlambatnya pasukan sekutu yang saat
itu dimotori oleh Inggris dan Perancis yang saat itu
dibawah komando Jenderal Gamelin dari Perancis
membuat Sekutu akhirnya menyatakan perang terhadap Jerman.Namun juga
menyebabkan jatuhnya kabinet Neville Chamberlain di Inggris yang
digantikan oleh Winston Churchill.Ketika Hitler
menyatakan perang terhadap Uni Soviet, Uni Soviet akhirnya membebaskan tawanan
perang Polandia dan mempersenjatainya untuk melawan Jerman.Invasi ke Polandia
ini juga mengawali praktik-praktik kejam Pasukan SS dibawah Heinrich Himmler terhadap orang
orang Yahudi.
Perang Musim Dingin dimulai dengan invasi Finlandia oleh Uni Soviet, 30 November 1939. Pada awalnya
Finlandia mampu menahan pasukan Uni Soviet meskipun pasukan Soviet memiliki
jumlah besar serta dukungan dari armada udara dan lapis baja, karena Soviet
banyak kehilangan jendral-jendral yang cakap akibat pembersihan yang dilakukan
oleh Stalin pada saat
memegang tampuk kekuasaan menggantikan Lenin. Finlandia
memberikan perlawanan yang gigih yang dipimpin oleh Baron Carl Gustav von
Mannerheim serta rakyat Finlandia yang tidak ingin dijajah.Bantuan
senjata mengalir dari negara Barat terutama dari tetangganya Swedia yang memilih
netral dalam peperangan itu.Pasukan Finlandia memanfaatkan musim dingin yang beku
namun dapat bergerak lincah meskipun kekuatannya sedikit (kurang lebih 300.000
pasukan).Akhirnya Soviet mengerahkan serangan besar besaran dengan 3.000.000
tentara menyerbu Finlandia dan berhasil merebut kota-kota dan beberapa wilayah
Finlandia.Sehingga memaksa Carl Gustav untuk mengadakan perjanjian perdamaian.
Ketika Hitler menyerang Rusia
(Uni Soviet), Hitler juga memanfaatkan pejuang-pejuang Finlandia untuk
melakukan serangan ke kota St. Petersburg.
1940: Invasi Eropa
Barat, Republik-republik Baltik, Yunani, Balkan
Perang Dunia II di
Eropa. Merah adalah Sekutu atau penguasaannya, Biru adalah Axis atau penguasaannya,
dan Hijau adalah Uni Soviet sebelum bergabung dengan Sekutu tahun 1941.
Dengan tiba-tiba Jerman menyerang Denmark dan Norwegia pada 9 April 1940 melalui
Operasi Weserübung, yang terlihat untuk mencegah serangan Sekutu
melalui wilayah tersebut.Pasukan Inggris, Perancis, dan Polandia mendarat
di Namsos, Andalsnes, dan Narvik untuk membantu
Norwegia.Pada awal Juni, semua tentara Sekutu dievakuasi dan Norwegia-pun
menyerah.
Operasi Fall Gelb, invasi Benelux dan Perancis, dilakukan
oleh Jerman pada 10 Mei 1940, mengakhiri apa yang
disebut dengan "Perang Pura-Pura" (Phony War) dan memulai Pertempuran Perancis. Pada tahap awal invasi, tentara
Jerman menyerang Belgia, Belanda, dan Luxemburg untuk
menghindari Garis Maginot dan berhasil memecah pasukan
Sekutu dengan melaju sampai ke Selat Inggris. Negara-negara
Benelux dengan cepat jatuh ke tangan Jerman, yang kemudian melanjutkan tahap
berikutnya dengan menyerang Perancis. Pasukan Ekspedisi
Inggris (British
Expeditionary Force) yang terperangkap di utara kemudian dievakuasi melalui Dunkirk dengan Operasi Dinamo. Tentara Jerman
tidak terbendung, melaju melewati Garis Maginot sampai ke arah
pantai Atlantik, menyebabkan Perancis mendeklarasikan gencatan senjata
pada 22 Juni dan
terbentuklah pemerintahan boneka Vichy.
Pada Juni 1940, Uni Soviet memasuki Latvia, Lituania, dan Estonia serta menganeksasi Bessarabia dan Bukovina Utara dari Rumania.
Jerman bersiap untuk melancarkan serangan ke Inggris dan
dimulailah apa yang disebut dengan Pertempuran Inggris atau Battle of Britain, perang udara antara
AU Jerman Luftwaffe melawan AU Inggris Royal Air Force pada tahun 1940
memperebutkan kontrol atas angkasa Inggris. Jerman berhasil dikalahkan dan
membatalkan Operasi Singa Laut atau Seelowe untuk menginvasi
daratan Inggris.Hal itu dikarenakan perubahan strategi Luftwaffe dari menyerang
landasan udara dan industri perang berubah menjadi serangan besar-besaran
pesawat pembom ke London. Sebelumnya terjadi pemboman kota Berlin yang
ddasarkan pembalasan atas ketidaksengajaan pesawat pembom Jerman yang menyerang
London. Alhasil pilot peswat tempur Spitfiredan Huricane dapat
beristirahat. Perang juga berkecamuk di laut, pada Pertempuran Atlantik kapal-kapal
selam Jerman (U-Boat) berusaha untuk menenggelamkan kapal dagang yang membawa
suplai kebutuhan ke Inggris dari Amerika Serikat.
Pada 27 September 1940, ditanda tanganilah
pakta tripartit oleh Jerman, Italia, dan Jepang yang secara formal membentuk persekutuan dengan nama (Kekuatan Poros).
Italia menyerbu Yunani pada 28 Oktober 1940 melalui Albania, tetapi dapat
ditahan oleh pasukan Yunani yang bahkan menyerang balik ke Albania. Hitler
kemudian mengirim tentara untuk membantu Mussolini berperang
melawan Yunani.Pertempuran juga meluas hingga wilayah yang dikenal sebagai
wilayah bekas Yugoslavia. Pasukan NAZI mendapat dukungan dari sebagian Kroasia dan
Bosnia, yang merupakan konflik laten di daerah itu sepeninggal Kerajaan Ottoman. Namun Pasukan Nazi
mendapat perlawanan hebat dari kaum Nasionalis yang didominasi oleh Serbia dan beberapa
etnis lainnya yang dipimpin oleh Josip Broz Tito.Pertempuran dengan
kaum Nazi merupakan salah satu bibit pertempuran antar etnis di wilayah bekas
Yugoslavia pada dekade 1990-an.
1941: Invasi Uni
Soviet
1944: Serangan Balik
1945: Runtuhnya
Kekuasaan Nazi Jerman
Pada akhir bulan april 1945, ibukota Jerman yaitu Berlin
sudah dikepung oleh Uni Soviet dan pada tanggal 1 Mei 1945, Adolf Hitler bunuh diri
dengan cara menembak kepalanya sendiri bersama dengan istrinya Eva Braun di
dalam bunkernya, sehari sebelumnya Adolf Hitler menikahi Eva Braun, dan setelah mati
memerintah pengawalnya untuk membakar mayatnya. Setelah menyalami setiap
anggotanya yang masih setia.Pada tanggal 2 Mei, Karl Dönitz diangkat
menjadi pemimpin menggantikan Adolf Hitler dan menyatakan
Berlin menyerah pada tanggal itu juga.Disusul Pasukan Jerman di Italiayang menyerah pada
tanggal 2 juga.Pasukan Jerman di wilayah Jerman Utara, Denmark dan Belanda
menyerah tanggal 4. Sisa pasukan Jerman dibawah pimpinan Alfred Jodl menyerah
tanggal 7 mei di Rheims, Perancis. Tanggal 8 Mei, penduduk di negara-negara sekutu merayakan
hari kemenangan, tetapi Uni Soviet merayakan hari
kemenangan pada tanggal 9 Mei dengan tujuan politik.
Pendudukan
Jepang Di Indonesia
Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan
berakhir pada tanggal 17
Agustus 1945 seiring
dengan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia oleh
Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Pada Mei 1940, awal Perang
Dunia II, Belanda diduduki oleh Nazi Jerman. Hindia-Belanda mengumumkan keadaan siaga dan di Juli mengalihkan
ekspor untuk Jepang ke Amerika
Serikat dan Britania.Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan untuk
mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni 1941, dan Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember
tahun itu. Di bulan yang sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk
mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang
terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942.
Pada Juli 1942, Soekarno menerima tawaran Jepang untuk mengadakan
kampanye publik dan membentuk pemerintahan yang juga dapat memberikan jawaban
terhadap kebutuhan militer Jepang. Soekarno, Mohammad
Hatta, dan para Kyai didekorasi oleh Kaisar Jepang pada tahun 1943.
Tetapi, pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat bervariasi,
tergantung di mana seseorang hidup dan status sosial orang tersebut.Bagi yang
tinggal di daerah yang dianggap penting dalam peperangan, mereka mengalami siksaan,
terlibat perbudakan seks,
penahanan sembarang dan hukuman mati, dan kejahatan
peranglainnya.Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda merupakan
target sasaran dalam penguasaan Jepang.Jepang membentuk persiapan kemerdekaan
yaitu BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
atau Dokuritsu Junbi Cosakai,
dalam bahasa Jepang.Badan ini bertugas membentuk persiapan-persiapan
pra-kemerdekaan dan membuat dasar negara dan digantikan oleh PPKI yg tugasnya
menyiapkan kemerdekaan.
Latar belakang
Bulan
Oktober 1941, Jenderal Hideki
Tojo menggantikan Konoe sebagai Perdana Menteri Jepang.
Sebenarnya, sampai akhir tahun 1940, pimpinan militer Jepang tidak menghendaki
melawan beberapa negara sekaligus, namun sejak pertengahan tahun 1941 mereka
melihat, bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Belanda harus dihadapi sekaligus,
apabila mereka ingin menguasai sumber daya alam di Asia Tenggara. Apalagi
setelah Amerika melancarkan embargo minyak bumi, yang sangat mereka butuhkan,
baik untuk industri di Jepang, maupun untuk keperluan perang.
Admiral
Isoroku Yamamoto, Panglima Angkatan Laut Jepang, mengembangkan strategi perang
yang sangat berani, yaitu mengerahkan seluruh kekuatan armadanya untuk dua
operasi besar. Seluruh potensi Angkatan Laut Jepang mencakup 6 kapal induk
(pengangkut pesawat tempur), 10 kapal perang, 18 kapal penjelajah berat, 20
kapal penjelajah ringan, 4 kapal pengangkut perlengkapan, 112 kapal perusak, 65
kapal selam serta 2.274 pesawat tempur. Kekuatan pertama, yaitu 6 kapal induk,
2 kapal perang, 11 kapal perusak serta lebih dari 1.400 pesawat tempur, tanggal
7 Desember 1941, akan menyerang secara mendadak basis Armada Pasifik Amerika
Serikat di Pearl Harbor di
kepulauan Hawaii. Sedangkan kekuatan
kedua, sisa kekuatan Angkatan Laut yang mereka miliki, mendukung Angkatan Darat
dalam Operasi Selatan, yaitu penyerangan atas Filipina dan Malaya/Singapura, yang akan dilanjutkan ke Jawa. Kekuatan yang dikerahkan ke Asia Tenggara
adalah 11 Divisi Infantri yang didukung oleh 7 resimen tank serta 795 pesawat
tempur.Seluruh operasi direncanakan selesai dalam 150 hari.Admiral Chuichi
Nagumo memimpin armada yang ditugaskan menyerang Pearl Harbor.
Hari
minggu pagi tanggal 7
Desember 1941, 360 pesawat terbang yang terdiri dari pembom
pembawa torpedo serta sejumlah pesawat tempur diberangkatkan dalam dua
gelombang. Pengeboman Pearl Harbor ini berhasil menenggelamkan dua kapal perang besar serta
merusak 6 kapal perang lain. Selain itu pemboman Jepang tesebut juga
menghancurkan 180 pesawat tempur Amerika. Lebih dari 2.330 serdadu Amerika
tewas dan lebih dari 1.140 lainnya luka-luka. Namun tiga kapal induk Amerika
selamat, karena pada saat itu tidak berada di Pearl Harbor.Tanggal 8
Desember 1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan perang
terhadap Jepang.
Perang
Pasifik ini berpengaruh
besar terhadap gerakan kemerdekaan negara-negara di Asia Timur, termasuk
Indonesia.Tujuan Jepang menyerang dan menduduki Hndia-Belanda adalah untuk
menguasai sumber-sumber alam, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi
perang Jepang serta mendukung industrinya.Jawa dirancang sebagai pusat
penyediaan bagi seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sebagai
sumber minyak utama.
Organisasi yang diprakarsai oleh Jepang
Sosial budaya
Sistem Stratifikasi Sosial pada
Zaman Jepang
Sistem stratifikasi sosial pada zaman Jepang menempatkan golongan
bumiputera di atas golongan Eropa maupun golongan Timur Asing, kecuali
Jepang.Hal ini disebabkan oleh Jepang ingin yang mengambil hati rakyat
Indonesia untuk membantu mereka dalam perang Asia Timur Raya.
Sistem Stratifikasi Sosial pada
Zaman Industri Modern
Saat ini, industrialisasi modern tentu membawa dampak yang jauh
lebih luas daripada industrialisasi pada masa Kolonial Belanda.Di perkotaan,
terdapat pergeseran struktur pekerjaan dan angkatan kerja.Misalnya, sekarang
muncul jenis-jenis pekerjaan baru yang dahulu tidak ada, yaitu jasa konsultan,
advokasi, dan lembaga bantuan hokum.Angkatan kerja juga mengalami pergeseran,
terutama dalam hal gender.Dahulu, tenaga kerja sangat dimonopoli kaum
laki-laki.Namun saat ini, kaum perempuan telah berperan di segala bidang
pekerjaan.
Berdasarkan hal tersebut, penentuan kelas sosial tidak lagi hanya
ditentukan oleh aspek ekonomi semata, tetapi juga ditentukan oleh aspek lain,
seperti faktor kelangkaan dan profesionalitas seseorang.Hal ini disebabkan oleh
masyarakat industri yang memang sangat mengahrgai kreativitas yang mampu
memberi nilai tambah dalam pekerjaa.Akibatnya, orang yang berpendidikan tinggi
sangat dihargai oleh masyarakat industri.Sebaliknya, orang yang berpendidikan
rendah ditempatkan pada strata bawah.
Dampak Positif dan Negatif Pendudukan Jepang di Indonesia
Masa
Pendudukan Jepang di Indonesia adalah masa yang sangat berpengaruh bagi
perkembangan Indconesia, selain itu hampir tidak adanya tantangan yang berarti
kepada Belanda sebelumnya.Dalam masanya yang singkat itu, Jepang membawa dampak
yang positif dan jua membawa dampak yang negatif bagi bangsa Indonesia pada
umumnya. Pada umumnya kebanyakan beranggapan masa pendudukan Jepang adalah masa-masa
yang kelam, akan tetapi tidak semuanya itu benar, ada juga yang membawa
kebaikannya pula.
Dampak Positif
Pendudukan Jepang
Tidak
banyak yang mengetahui tentang dampak positifnya Jepang menduduki Indonesia.
Ada pun dampak positif yang dapat dihadirkan antara lain :
§
Diperbolehkannya bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa komunikasi
nasional dan menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan diri sebagai bahasa
nasional.
§
Dalam bidang ekonomi didirikannya kumyai yaitu koperasi yang
bertujuan untuk kepentingan bersama.
§
Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu
rukun tetangga (RT) atau Tonarigumi
§
Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanian yaitu line system
(sistem pengaturan bercocok tanam secara efisien) yang bertujuan untuk
meningkatkan produksi pangan.
§
Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia. Dari sini muncullah ide Pancasila.
§
Jepang dengan terprogram melatih dan mempersenjatai pemuda-pemuda
Indonesia demi kepentingan Jepang pada awalnya, namun oleh pemuda hal ini
dijadikan modal untuk berperang.
§
Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nipon sentris dan
diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah.
Dampak Negatif
Pendudukan Jepang
Selain
dampak positifnya tadi diatas, Jepang juga membawa dampak negatif yang luar
biasa antara lain :
§
Penghapusan semua organisasi politik
§
Romusha
§
Krisis ekonomi yang sangat parah : hal ini dikarenakan dengan
disalurkannya uang pendudukan secara besar-besaran sehingga menyebabkan
terjadinya inflasi.
§
Akibat dari self sufficiency yang terputusnya
hubungan antar daerah
§
Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independen, semuanya
dibawah pengawasan Jepang.
§
Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi yang parah seperti
perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.
§
Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris yang
menyebabkan pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil.
§
Banyak guru-guru yang dipekerjakan sebagai pejabat-pejabat pada
masa itu yang menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.
Perlawanan rakyat terhadap Jepang
Pemberontakan
dipimpin seorang ulama muda Tengku Abdul Jalil, guru mengaji di Cot Plieng Lok
Seumawe. Usaha Jepang untuk membujuk sang ulama tidak berhasil, sehingga Jepang
melakukan serangan mendadak di pagi buta sewaktu rakyat sedang melaksanakan
salat Subuh. Dengan persenjataan sederhana/seadanya rakyat berusaha menahan
serangan dan berhasil memukul mundur pasukan Jepang untuk kembali ke
Lhokseumawe.Begitu juga dengan serangan kedua, berhasil digagalkan oleh
rakyat.Baru pada serangan terakhir (ketiga) Jepang berhasil membakar masjid
sementara pemimpin pemberontakan (Teuku Abdul Jalil) berhasil meloloskan diri
dari kepungan musuh, namun akhirnya tertembak saat sedang salat.
Peristiwa Singaparna
Perlawanan
fisik ini terjadi di pesantren Sukamanah Jawa Barat (Singaparna) di bawah
pimpinan KH. Zainal Mustafa, tahun 1943. Beliau menolak dengan tegas ajaran yang berbau
Jepang, khususnya kewajiban untuk melakukan Seikerei setiap pagi, yaitu memberi
penghormatan kepada Kaisar Jepang dengan cara membungkukkan badan ke arah
matahari terbit. Kewajiban Seikerei ini jelas menyinggung perasaan umat Islam
Indonesia karena termasuk perbuatan syirik/menyekutukan Tuhan.Selain itu
beliaupun tidak tahan melihat penderitaan rakyat akibat tanam paksa.
Saat
utusan Jepang akan menangkap, KH. Zainal Mustafa telah mempersiapkan para
santrinya yang telah dibekali ilmu beladiri untuk mengepung dan mengeroyok
tentara Jepang, yang akhirnya mundur ke Tasikmalaya.
Jepang
memutuskan untuk menggunakan kekerasan sebagai upaya untuk mengakhiri
pembangkangan ulama tersebut.Pada tanggal 25 Februari 1944, terjadilah
pertempuran sengit antara rakyat dengan pasukan Jepang setelah salat
Jumat.Meskipun berbagai upaya perlawanan telah dilakukan, namun KH.Zainal Mustafa
berhasil juga ditangkap dan dibawa ke Tasikmalaya kemudian dibawah ke Jakarta
untuk menerima hukuman mati dan dimakamkan di Ancol.
Peristiwa Indramayu, April 1944
Peristiwa Indramayu terjadi bulan April 1944 disebabkan adanya
pemaksaan kewajiban menyetorkan sebagian hasil padi dan pelaksanaan kerja
rodi/kerja paksa/Romusha yang telah mengakibatkan penderitaan rakyat yang
berkepanjangan.
Pemberontakan
ini dipimpin oleh Haji Madriyan dan kawan-kawan di desa Karang Ampel, Sindang
Kabupaten Indramayu.
Pasukan
Jepang sengaja bertindak kejam terhadap rakyat di kedua wilayah (Lohbener dan
Sindang) agar daerah lain tidak ikut memberontak setelah mengetahi kekejaman
yang dilakukan pada setiap pemberontakan.
Teuku Hamid adalah seorang perwira Giyugun, bersama dengan satu
pleton pasukannya melarikan diri ke hutan untuk melakukan perlawanan.Ini
terjadi pada bulan November 1944.
Menghadapi
kondisi tersebut, pemerintah Jepang melakukan ancaman akan membunuh para
keluarga pemberontak jika tidak mau menyerah. Kondisi tersebut memaksa sebagian
pasukan pemberontak menyerah, sehingga akhirnya dapat ditumpas.
Di
daerah Aceh lainnya timbul pula upaya perlawanan rakyat seperti di Kabupaten
Berenaih yang dipimpin oleh kepala kampung dan dibantu oleh satu regu Giyugun
(perwira tentara sukarela), namun semua berakhir dengan kondisi yang sama yakni
berhasil ditumpas oleh kekuatan militer Jepang dengan sangat kejam.
Pemberontakan Peta
§
Perlawanan PETA di Blitar (29 Februari 1945)
Perlawanan
ini dipimpin oleh Syodanco Supriyadi, Syodanco Muradi, dan Dr.
Ismail.Perlawanan ini disebabkan karena persoalan pengumpulan padi, Romusha
maupun Heiho yang dilakukan secara paksa dan di luar batas
perikemanusiaan.Sebagai putera rakyat para pejuang tidak tega melihat
penderitaan rakyat.Di samping itu sikap para pelatih militer Jepang yang angkuh
dan merendahkan prajurit-prajurit Indonesia.Perlawanan PETA di Blitar merupakan
perlawanan yang terbesar di Jawa.Tetapi dengan tipu muslihat Jepang melalui
Kolonel Katagiri (Komandan pasukan Jepang), pasukan PETA berhasil ditipu dengan
pura-pura diajak berunding.Empat perwira PETA dihukum mati dan tiga lainnya
disiksa sampai mati.Sedangkan Syodanco Supriyadi berhasil meloloskan diri.
§
Perlawanan PETA di Meureudu, Aceh (November 1944)
Perlawanan
ini dipimpin oleh Perwira Gyugun T. Hamid.Latar belakang perlawanan ini karena
sikap Jepang yang angkuh dan kejam terhadap rakyat pada umumnya dan prajurit
Indonesia pada khususnya.
§
Perlawanan PETA di Gumilir, Cilacap (April 1945)
Perlawanan
ini dipimpin oleh pemimpin regu (Bundanco) Kusaeri bersama
rekan-rekannya.Perlawanan yang direncanakan dimulai tanggal 21 April 1945
diketahui Jepang sehingga Kusaeri ditangkap pada tanggal 25 April 1945.Kusaeri
divonis hukuman mati tetapi tidak terlaksana karena Jepang terdesak oleh
Sekutu.
Perlawanan Pang Suma
Perlawanan
Rakyat yg dipimpin oleh Pang Suma berkobar di Kalimantan Selatan. Pang Suma
adalah pemimpin suku Dayak yg besar pengaruhnya dikalangan suku-suku di daerah
Tayan dan Meliau. Perlawanan ini bersifat gerilya untuk mengganggu aktivitas
Jepang di Kalimantan.
Momentum
perlawanan Pang Suma diawali dengan pemukulan seorang tenaga kerja Dayak oleh
pengawas Jepang, satu di antara sekitar 130 pekerja pada sebuah perusahaan kayu
Jepang.Kejadian ini kemudian memulai sebuah rangkaian perlawanan yang mencapai
puncak dalam sebuah serangan balasan Dayak yang dikenal dengan Perang Majang
Desa, dari April hingga Agustus 1944 di daerah Tayan-Meliau-Batang Tarang
(Kab.Sanggau).Sekitar 600 pejuang kemerdekaan dibunuh oleh Jepang, termasuk
Pang Suma.
Perlawanan Koreri di Biak
Perlawanan ini dipimpin oleh L. Rumkorem, pimpinan Gerakan
“Koreri” yang berpusat di Biak.Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh penderitaan
rakyat yang diperlakukan sebagai budak belian, dipukuli, dan dianiaya.Dalam
perlawanan tersebut rakyat banyak jatuh korban, tetapi rakyat melawan dengan
gigih.Akhirnya Jepang meninggalkan Pulau Biak.
Perlawanan di Pulau Yapen Selatan
Perlawanan ini dipimpin oleh Nimrod.Ketika Sekutu sudah mendekat
maka memberi bantuan senjata kepada pejuang sehingga perlawanan semakin
seru.Nimrod dihukum pancung oleh Jepang untuk menakut-nakuti rakyat.Tetapi
rakyat tidak takut dan muncullah seorang pemimpin gerilya yakni S. Papare.
Perlawanan di Tanah Besar Papua
Perlawanan ini dipimpin oleh Simson. Dalam perlawanan rakyat di
Papua, terjadi hubungan kerja sama antara gerilyawan dengan pasukan penyusup
Sekutu sehingga rakyat mendapatkan modal senjata dari Sekutu.
Gerakan bawah tanah
Sebenarnya bentuk perlawanan terhadap pemerintah Jepang yang
dilakukan rakyat Indonesia tidak hanya terbatas pada bentuk perlawanan fisik
saja tetapi Anda dapat pula melihat betnuk perlawanan
lain/gerakan bawah tanah seperti yang dilakukan oleh:
§
Kelompok Sutan Syahrir di daerah Jakarta dan Jawa Barat dengan
cara menyamar sebagai pedagang nanas di Sindanglaya.
§
Kelompok Sukarni, Adam Malik dan Pandu Wiguna. Mereka berhasil
menyusup sebagai pegawai kantor pusat propaganda Jepang Sendenbu (sekarang
kantor berita Antara).
§
Kelompok Syarif
Thayeb, Eri Sudewo dan Chairul
Saleh. Mereka adalah kelompok mahasiswa dan pelajar.
§
Kelompok Mr. Achmad Subardjo, Sudiro dan Wikana. Mereka adalah
kelompok gerakan Kaigun (AL) Jepang.
Mereka
yang tergabung dalam kelompok di bawah tanah, berusaha untuk mencari informasi
dan peluang untuk bisa melihat kelemahan pasukan militer Jepang dan usaha
mereka akan dapat Anda lihat hasilnya pada saat Jepang telah kalah dari Sekutu,
kelompok pemudalah yang lebih cepat dapat informasi tersebut serta merekalah
yang akhirnya mendesak golongan tua untuk secepatnya melakukn proklamasi.
Demikianlah
gambaran tentang aktifitas pergerakan Nasional yang dilakukan oleh kelompok
organisasi maupun gerakan sosial pada masa pemerintah pendudukan Jepang, tentu
Anda dapat memahami sebab-sebab kegagalan dan mengapa para tokoh pergerakan lebih
memilih sikap kooperatif menghadapi pemerintahan militer Jepang yang sangat
ganas/kejam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar